Pasalnya, ketika
www.onemediastyle.com mencoba mengikuti serombongan mobil tim dari Kesbanglinmas Banyuwangi beserta orang-orang Kelurahan Banjarsari tersebut, rumah Sriwati yang semi permanent dan bertengger di atas bantaran kali itu telah disapu bersih oleh luapan air sungai yang setinggi 1,5 meter.
Saat Sriwati ditanyakan salah satu orang dari Kelurahan Banjarsari, apakah mau rumahnya dipindahkan ke tempat yang lain yang lebih aman, wanita yang bersuamikan seorang pria pekerja di pabrik batu bata dan beranak satu ini mengaku bersedia direlokasi ke tempat lain yang lebih aman dari bencana banjir.
“Kalau saya sih iya-iya saja pak, asal tempat itu aman dari banjir dan saya beserta keluarga jadi aman dan tenang. Terus terang saya trauma atas kejadian alam ini, karena banjir yang datang pada malam hari itu datang tepat pukul setengah sembilan saat kami mau terlelap tidur, pak, jadi kami mau-mau saja dipindahkan ke tempat lain yang lebih aman, karena kami sekeluarga semuanya ada empat orang yang butuh ketenangan. Banjir yang datang pada malam hari itu telah menghanyutkan barang perabotan rumah tangga saya seperti kasur, dipan lemari dan banyak lag, kalau ditaksir kerugian kami sekitar kurang lebh lima jutaanlah pak,” papar Sriwati seolah bola matanya akan meneteskan cairan bening, Selasa (19/10) di tepi sungai yang telah menghempas masa depannya. (ANS)
www.onemediastyle.com mencoba mengikuti serombongan mobil tim dari Kesbanglinmas Banyuwangi beserta orang-orang Kelurahan Banjarsari tersebut, rumah Sriwati yang semi permanent dan bertengger di atas bantaran kali itu telah disapu bersih oleh luapan air sungai yang setinggi 1,5 meter.
Saat Sriwati ditanyakan salah satu orang dari Kelurahan Banjarsari, apakah mau rumahnya dipindahkan ke tempat yang lain yang lebih aman, wanita yang bersuamikan seorang pria pekerja di pabrik batu bata dan beranak satu ini mengaku bersedia direlokasi ke tempat lain yang lebih aman dari bencana banjir.
“Kalau saya sih iya-iya saja pak, asal tempat itu aman dari banjir dan saya beserta keluarga jadi aman dan tenang. Terus terang saya trauma atas kejadian alam ini, karena banjir yang datang pada malam hari itu datang tepat pukul setengah sembilan saat kami mau terlelap tidur, pak, jadi kami mau-mau saja dipindahkan ke tempat lain yang lebih aman, karena kami sekeluarga semuanya ada empat orang yang butuh ketenangan. Banjir yang datang pada malam hari itu telah menghanyutkan barang perabotan rumah tangga saya seperti kasur, dipan lemari dan banyak lag, kalau ditaksir kerugian kami sekitar kurang lebh lima jutaanlah pak,” papar Sriwati seolah bola matanya akan meneteskan cairan bening, Selasa (19/10) di tepi sungai yang telah menghempas masa depannya. (ANS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar